Formulasi Nomor Induk Siswa Madrasah (NISM) - OPMA BAWEAN
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Formulasi Nomor Induk Siswa Madrasah (NISM)


Pendidikan di Indonesia, khususnya pada madrasah, memiliki sistem identifikasi yang ketat untuk memastikan keteraturan dan kemudahan dalam pengelolaan data peserta didik. Setiap siswa yang terdaftar sebagai siswa aktif mendapatkan dua nomor identitas: Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dan Nomor Induk Siswa Madrasah (NISM). Artikel ini akan membahas secara rinci tentang NISM yang terdiri dari 18 digit.

Apa Itu NISM?

Nomor Induk Siswa Madrasah (NISM) adalah kode pengenal identitas peserta didik pada satuan pendidikan madrasah. NISM bersifat unik dan standar, dirancang untuk membedakan satu peserta didik dengan peserta didik lainnya baik secara internal di madrasah maupun secara nasional. NISM diberikan kepada setiap peserta didik yang mengikuti pendidikan pada satuan pendidikan madrasah yang telah memiliki Nomor Statistik Madrasah (NSM) dan terdaftar dalam database Education Management Information System (EMIS). Sistem pendataan ini dikelola oleh Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama.

Formulasi Nomor Induk Siswa Madrasah (NISM)

Cara Pembentukan NISM

NISM terdiri dari 18 digit yang disusun berdasarkan informasi tertentu. Berikut ini adalah contoh bagaimana NISM dibentuk:
  1. NSM (Nomor Statistik Madrasah): Terdiri dari 12 digit pertama yang menunjukkan identitas madrasah.
  2. Tahun Masuk: 2 digit berikutnya menunjukkan tahun masuk peserta didik ke madrasah.
  3. Nomor Urut: 4 digit terakhir menunjukkan nomor urut peserta didik dalam daftar di madrasah pada tahun tersebut.

Contoh Kasus Pembuatan NISN bagi siswa baru dan mutasi

1. Abdul Wafid:
  • Terdaftar di MA Hasan Jufri di Pulau Bawean dengan NSM 131235250041 sejak tahun 2022.
  • Nomor urut Abdul Wafid dalam daftar peserta didik tahun 2022 adalah 124.
  • Maka, NISM Abdul Wafid adalah 131235250041220124.
2. Ahmad Hanafi:
  • Siswa pindahan dari MA lain di Sangkapura ke MA Hasan Jufri pada tahun 2023.
  • Nomor urut Ahmad Hanafi dalam daftar peserta didik tahun 2023 adalah 341.
  • Maka, NISM Ahmad Hanafi adalah 131235250041230341.

Manfaat NISM

Penyusunan NISM membawa beberapa manfaat penting bagi pengelolaan pendidikan di madrasah:
  1. Meningkatkan Tata Kelola dan Administrasi: Dengan NISM, tata kelola administrasi peserta didik menjadi lebih tertib dan teratur secara nasional.
  2. Identifikasi Unik: Setiap peserta didik memiliki identifikasi yang unik, memudahkan dalam membedakan satu peserta didik dengan yang lain.
  3. Pengelolaan Database yang Mudah: Memudahkan pengelolaan dan akses database peserta didik madrasah secara nasional, mendukung kebijakan pendidikan yang lebih efektif.

Sasaran Penyusunan NISM

Penyusunan NISM meliputi semua peserta didik pada jenjang pendidikan madrasah, yaitu:
  1. Raudhatul Athfal (RA)
  2. Madrasah Ibtidaiyah (MI)
  3. Madrasah Tsanawiyah (MTs)
  4. Madrasah Aliyah (MA)
Dengan adanya NISM, sistem pendidikan madrasah di Indonesia dapat mengelola data peserta didik secara lebih efisien dan terstruktur, mendukung upaya peningkatan kualitas pendidikan serta administrasi yang lebih baik.

Download Aturan Penyusunan Nomor Induk Siswa Madrasah (NISM)





Informasi Investasi Saham, Obligasi, dan Sukuk

Mari bergabung bersama kami menginvetasikan kekayaan di Saham, Obligasi, dan Sukuk. Klik gambar berikut!



Post a Comment for "Formulasi Nomor Induk Siswa Madrasah (NISM)"